Rabu, 15 September 2010

Khasiat Daun Sirih

Daun sirih sangat terkenal karena khasiatnya yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, yaitu dari mimisan (keluar darah dari hidung) sampai dengan diare dan sakit gigi

  • Mimisan
Ambil daun sirih satu lembar, gulung sambil di tekan agar keluar minyaknya lalu gunakan untuk menyumbat hidung yang mengeluarkan darh
  • Diare
Ambil 4 - 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa.
Tumbuk semua bahan bersama-sama sampai halus, lalu gosokkan pada bagian perut. Ulangi sampai sembuh
  • Sakit gigi
Pengobatan: Di kumur
1. daun sirih direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan air rebusan tersebut.
Gunakan air rebusan untuk berkumur. Diulang secara teratur sampai sembuh.
2. Ambil 2 lembar daun sirih yang telah diremas, garam secukupnya.

Caranya, bahan tersebuh diseduh dengan air panas sebanyak 1 gelas, kemudian aduk sampai garam larut, biarkan sampai dingin. Air tersebut digunakan untuk berkumur.

  • Alergi
Pengobatan: luar, di oleskan pada bagian yang gatal
Bahan: 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok minyak kayu putih.

Caranya, semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama hingga halus, kemudian digosokkan pada bagian badan yang gatal-gatal.

  • Bronkhitis
Ambil 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.

Caranya, daun sirih dirajang halus, kemudian direbus bersama gula batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, lalu disaring. Air rebusan diminum 3 kali sehari, masing-masing 3 sendok makan.

  • Keputihan
Ambil 7 - 10 lembar daun sirih.

Caranya, daun sirih direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih. Saat masih hangat, air rebusan daun sirih tersebut dipakai untuk membasuh dan membersihkan seputar kemaluan secara berulang-ulang.


dari berbagai sumber

Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan dan Kecantikan


Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman herba berimpang dari keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae), yang berasal dari daerah tropis Asia Selatan. Tanaman ini memerlukan temperatur 20 °C hingga 30 °C serta curah hujan yang rutin untuk tumbuh normal.

Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit digunakan secara luas pada bidang makanan. Kari adalah salah satu jenis makanan yang menggunakan kunyit. Zat warna kuning pada kunyit (berkode E100) dimanfaatkan untuk melindungi produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin. 

Senyawa kimia yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin (sejenis senyawa polifenol) dan minyak atsiri. Kurkumin adalah senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.
Penelitian pada tahun 2004 di University of California menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat penumpukan senyawa beta amiloid yang merusak pada otak penderita penyakit Alzheimer's dan juga menguraikan plak-plak yang telah ada sebelumnya. 

Diketahui pula bahwa kurkumin merupakan senyawa penghambat MAO-A (monoamin oksidase) yang kuat pada dosis di atas 150 mg/kg. Khasiat penghambatan terhadap MAO-B ialah pada dosis di atas 550 mg/kg.

Sebuah penelitian terbaru pada tikus percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa kunyit mampu memperlambat penyebaran kanker payudara ke paru-paru dan bagian tubuh lain.
Kurkumin juga memiliki khasiat meredakan nyeri. Sebuah penelitian yang dimuat pada bulan November 2006 dalam jurnal Arthritis & Rheumatism menunjukkan efektivitas kurkumin sebagai pereda inflamasi pada sendi. Senyawa ini merupakan penghambat alami enzim COX-2.

Sebuah penelitian pada tahun 2008 lalu menyimpulkan bahwa kunyit juga mampu mengurangi resistensi insulin dan mencegah diabetes tipe 2 pada tikus percobaan di laboratorium.

Selain bermanfaat untuk kesehatan, kunyit juga berguna untuk perawatan kulit dan kecantikan. Beberapa formulasi tabir surya (sunscreen) mengandung kunyit. Pasta kunyit digunakan oleh wanita di India untuk menghilangkan rambut yang berlebih di kulit.
Senyawa THCs (tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek dalam pembuatan formula kosmetik.

source: http://www.apoteker.info/ dan berbagai sumber lain

Selasa, 14 September 2010

Manfaat Kunyit Putih

MESKI tak setenar kunyit yang masih saudara serumpun, kunyit putih memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi herba potensial. Pengakuan empiris maupun penelitian membuktikan, rimpang ini bermanfaat untuk menolak angin dan efektif menekan risiko kanker.Dalam pemakaian sehari-hari kunyit putih belum sepopuler saudara kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan rasa memang beda. 

Kunyit memiliki warna daging lebih kuning dan rasanya tak begitu getir. Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit putih, tetapi keduanya memiliki aroma khas dan kuat lantaran kandungan minyak atsirinya.Selama ini sebagian masyarakat Indonesia sudah mengakui khasiat kunyit putih sebagai pereda masuk angin. 

Seperti yang dituturkan oleh Bu Aisyah, penggemar tanaman obat yang tinggal di Depok. Menurut pemilik kedai jamu ini, kandungan minyak atsiri yang tinggi yang membuatnya berkhasiat.”Cara membuat ramuannya cukup sederhana. Ambil kunyit 200 gram yang telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya. Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir dapat ditambahkan madu secukupnya,” papar Aisyah.Pengalaman serupa juga dituturkan Ansori. Pria ini mengaku mengenal khasiat kunyit putih setelah ibunya divonis menderita kanker. Tepatnya awal tahun lalu, ia mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas rekomendasi seorang dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.“Kunyit putih ini mengandung suatu zat yang akan menempel secara selektif pada sel-sel abnormal. Zat ini dipercaya mampu memandulkan perkembangan sel yang doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok. Dokter juga meningatkan agar penderita tetap menjaga pola makan dan menghindari konsumsi makanan berpengawet,” katanya. 

Hambat Sel Kanker
 
Selain dikenal sebagai pereda masuk angin dan gangguan ringan lainnya seperti maag, kunyit juga diyakini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai herba pelengkap penyembuhan kanker.Rimpang kunyit putih mampu menghambat laju perkembangan sel kanker dan mencegah kerusakan gen yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Hal ini karena rimpangnya mengandung riboisme in activating protein (RIP), yakni protein toksis dan kurkumin. Senyawa protein inilah yang menghambat laju sel kanker.
Memang untuk pelengkap penyembuhan kanker, masih perlu penelitian lebih lanjut. Meski demikian, di pasaran sudah beredar beberapa produk yang berbahan dasar kunyit putih dan diakui cocok oleh para penderita kanker.Peneliti obat tradisional dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt., menerangkan khasiat kunyit putih telah dikenal turun temurun. Sejauh ini uji klinis khasiat kunyit putih baru sebatas pemanfaatan minyak atsiri untuk gangguan pencernaan. Sementara khasiat untuk kanker, belum ada hasil penelitian resmi dan saat ini penelitian lebih lanjut sedang dilakukan. 

Mangestuti menambahkan, prinsipnya segala jenis akar rimpang memiliki khasiat yang hampir serupa. Rata-rata tanaman rimpang semacam jahe, kunyit, temu kunci memiliki kandungan minyak atsiri yang bagus untuk pencernaan, misalnya sebagai pereda perut kembung, mual, sakit perut. Di masyarakat, tak sedikit orang yang telah merasakan khasiatnya. Konsumsi perasan air kunyit putih dalam porsi wajar meskipun setiap hari terbukti tidak memberikan efek merugikan. 

Bernilai Tinggi
 
Balitbangkes Departemen Pertanian RI membukukan penelitian kunyit putih dalam Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Volume XVI, Nomor 1 Tahun 2006. Jus temu putih atau kunyit putih bersama temu mangga mampu mengatasi berbagai keluhan pada perut seperti sakit perut, diare, mual, sebah, dan kembung. Uji coba ini dilakukan pada tikus putih jantan.



Hasil percobaan yang terlihat pada feses tikus tersebut membuktikan bahwa kunyit putih mampu mengatasi diare serta berkhasiat sebagai peluruh kentut (karminatif), juga mempercepat penyembuhan luka dan memar.
Untuk pemakaian luar seperti memar, keseleo, bisul yang sulit pecah, cukup borehkan parutan rimpang kunyit putih pada bagian tubuh tersebut. Masyarakat tradisional juga kerap menggunakan gilingan rimpang yang menjadi serbuk dan dikeringkan sebagai bedak. 

Tanaman yang masih sekeluarga dengan jahe ini bisa tumbuh di mana saja dan tidak perlu perawatan khusus. Sebagai salah satu komoditi agribisnis, nilai ekonomisnya cukup tinggi. Pasar terbesar adalah Amerika yang mengimpor kunyit putih untuk bahan dasar pembuatan minyak wangi. Aromanya hangat, sejuk, khas kayu-kayuan, dan memberikan efek terapi rileksasi. 

Meramu Herba Tunggal
Tidak sulit memanfaatkan kunyit putih. Tanaman ini bisa digunakan sebagai herba tunggal, tanpa campuran lain. Berikut beberapa contoh ramuannya:
 

Masuk angin:
- Ambil 200 gram kunyit putih yang telah dicuci bersih. Kupas dan parut lalu diambil airnya. Sebelum diminum sebaiknya hasil rebusan dipanasi agar terasa hangat. Jika ingin sedikit manis dapat ditambah madu secukupnya.
 

Gangguan pencernaan:
- Ambil satu rimpang kunyit putih ukuran sedang, kemudian cuci bersih dan kupas. Setelah itu dapat langsung dikunyah.
 

Obat luar:
- Ambil beberapa rimpang kunyit putih, kupas, lalu tumbuk atau parut. Campur dengan asam kawak. Balurkan bubuk atau hasil parutan campuran kedua bahan tersebut ke bagian kaki yang sakit, linu, maupun bengkak. Agar lebih hangat dan lembut, campur dengan minyak kelapa.
 

Minuman kesehatan:
- Ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu agar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk memperlancar aliran air seni, obat diare, serta menambah nafsu makan.

Berbagai Manfaat Temu Kunci


Sebenarnya temu kunci lebih dikenal sebagai bumbu masakan. Namun, rimpang ini ternyata juga efektif untuk meredam beragam keluhan, seperti panas dalam dan masuk angin.


Sebagai seorang ibu rumah tangga Nining sangat menguasai segala hal yang ada di dapur. la kenal betul berbagai jenis rimpang seperti jahe, kunyit, kencur, dan temu kunci. Selama ini ia pun terbiasa. menggunakan jahe, kunyit, dan kencur untuk berbagai keperluan kesehatan. Terakhir is membuktikan sendiri manfaat temu kunci untuk meredam gangguan panas dalam.


Setelah minum ramuan air jeruk nipis dan madu, gangguan panas dalam belum juga mereda. Beberapa bungkus bubuk pereda panas dalam pun ia habiskan dengan harapan gangguan panas dalam dan bibir pecah-pecah itu hilang. Akhirnya atas rekomendasi seorang teman, ibu tiga anak itu mencoba menggunakan ramuan temu kunci.


la membuat ramuan dari rimpang temu kunci seukuran jari tangan atau kurang lebih 10 gram.  Setelah dicuci bersih, rimpang itu dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan 500 cc air, lalu direbus hingga mendidih. Air rebusan temu kunci ini diminum selagi hangat. Bisa ditambah air jeruk nipis.


Hasilnya ternyata cukup efektif. Baru minum dua gelas ramuan tersebut, gangguan panas dalam dan bibir pecahpecah itu berangsur hilang.


Peluruh Gas
Manfaat temu kunci itu, menurut Sutrisno, ahli tanaman obat dari Jakarta, memang telah menjadi bukti empiris yang diakui secara turun menurun. la juga menilai temu kunci memiliki kemiripan dengan kencur.


Bahkan, seringkali temu kunci sengaja dipilih untuk pengganti kencur, sebagai bumbu masak. "Karena kandungan temu kunci hampir mirip kencur," katanya.


Selain untuk pereda panas dalam, temu kunci juga dikenal sebagai penangkal masuk angin. Itu karena dalam rimpang temu kunci terkandung minyak atsiri yang mampu menghangatkan tubuh dan merangsang keluarnya gas dalam tubuh.



Dijelaskan Sutrisno, untuk penggunaan temu kunci sebagai penangkal masuk angin, ambil dua sampai tiga rimpang temu kunci seukuran jari. Kemudian dikupas hingga bersih dan dimakan dengan garam secukupnya. Selanjutnya minumlah satu gelas air putih dan satu sendok makan madu agar sedikit manis. Cara ini dapat dilakukan dua kali sehari.


Satu lagi manfaat temu kunci yang cukup terkenal adalah.untuk bersih diri selepas bersalin atau melahirkan. Tanaman obat bernama Latin Boesenbergia pandurata ini mempunyai fungsi melancarkan peredaran darah dan menambah darah, sekaligus mengembalikan kebugaran tubuh.


Caranya, campur empat rimpang temu kunci seukuran jari dengan 50 gr temu lawak. Kemudian ditumbuk dan dicampur air untuk diambil sarinya. Agar tidak telalu hambar dapat ditambahkan sedikit madu, dan selanjutnya diminum segelas setiap hari. '


Konsumsi ramuan temu kunci ini sangat dianjurkan pada minggu pertama setelah melahirkan. Manfaat dalam mengembalikan kebugaran tubuh ini datang dari kandungan beberapa zat kimia di dalamnya, seperti pati, saponin, dan flavonoid.


Dalam sebuah jurnal herba internasional Herb and Healthy diungkapkan, temu kunci atau cukup disebut kunci memiliki "perawakan" pendek dan merayap di dalam tanah yang kaya akan kandungan minyak atsiri (borneol, kamfer, sineol, etilalkoho/). Berkat "isi" itulah, kunci dapat dimanfaatkan sebagai peluruh dahak atau pembersih tenggorokan, menghilangkan lendir yang menyumbat hidung, pereda pangs dalam, menghangatkan badan, membantu mengeluarkan gas dari perut, serta penambah stamina alami.


Antimikroba
Untuk membuktikan manfaatnya bagi kesehatan, kunci telah menarik minat kalangan akademis di dalam negeri untuk melakukan penelitian lanjutan. Diantaranya dengan menguji ekstrak temu kunci sebagai antimikroba.


Hasil penelitian, ekstrak kunci memberikan efek antimikroba yang merugikan tubuh, terutama jenis Bacillus sp, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan Aspergillus niger. Sejak zaman dulu dalam tradisi masyarakat, terutama di Jawa, temu kunci sudah dikenal memiliki khasiat obat, selain sebagai bumbu penyedap masakan, khususnya sayur bening.


Secara geografis, temu kunci yang banyak tumbuh liar di hutan jati ini pada dasarnya bisa tumbuh di sembarang tempat, termasuk pekarangan rumah. Syaratnya, tumbuhan ini tidak tergenang air dan terkena panas langsung.


Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan penanaman rimpang yang tua dan memiliki anak tunas. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan memisahkan anakan dari tumbuhan dewasa.


Rimpang biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar dan beruas, sedikit keras, bersisik tipis, dan berbau harum. Anakan rimpang menggerombol kecil di sebelah rimpang induk, menyerupai rangkaian anak kunci. Mungkin karena bentuknya yang mirip rangkaian kunci itulah, tanaman rimpang merayap ini disebut temu kunci.


Karena relatif mudah tumbuh dan gampang didapat, tak ada salahnya Anda menambahkan temu kunci ke dalam koleksi tanaman obat keluarga.
1 Lalang Ken Handita


Meramu Si Bumbu Sayur
Jika menyebut nama temu kunci, kebanyakan orang tang-, sung tertuju kepada sayur bening, Untuk mengolah masakan yang terdiri dari bayam, jagung muda, dan tomat ini, temu kunci memang lazim sebagai salah satu bumbunya. Jika lupa, bisa jadi sayur bening itu akan kehilangan rasanya yang khas dan kesegarannya.


Berikut beberapa contoh ramuan temu kunci atau si bumbu sayur ini:


Pereda panas dalam:
Ambil dan cuci bersih empat rimpang temu kunci seukuran jari atau kurang lebih 10 gram, potong kecil-kecil. Campurkan dengan 500 cc air lalu rebus' hingga mendidih. Setelah hangat dapat ditambahkan irisan jeruk nipis.


Cara lain, Anda`dapat memanfaatkan 15 gram rimpang temu kunci yang telah direbus, kemudian ditambah 2 sendok makan madu atau 25 gram daun kumis kucing segar.


Penangkal masuk angin:
15 gram temu kunci (kurang lebih 5 rimpang), 1 sendok teh adas, dan 2 jari pulasari, dihaluskan lalu digosokkan pads bagian perut, lakukan 1 sampai 2 kali sehari.


Cara lain, 5 gram temu kunci dan daun temu kunci secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada perut sebagai tapal.


Satu lagi dan lumayan praktis adalah dengan mengambil 23 rimpang temu kunci seukuran jari yang telah dicuci bersih. Kupas hingga bersih dan dimakan dengan garam secukupnya. Selanjutnya minumlah satu gelas air putih dan 1 sendok makan madu agar sedikit manis. Cara ini dapat dilakukan hingga dua kali dalam sehari.


Penambah stamina
Campurkan empat rimpang temu kunci seukuran jari dengan 500 gr temu lawak. Setelah ditumbuk, dicampur air, lalu peras. Agar tidak terlalu hambar, air perasannya dapat ditambah sedikit madu, diminum segelas sehari.


Perangsang ASI
Ambil 20 gram temu kunci (kurang lebih 6 rimpang), dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Tambahkan garam secukupnya. Setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.


Catatan:
Gunakan panci tahan karat untuk merebus ramuan. Untuk konsumsi harian sebaiknya dalam setiap ramuan tidak lebih dari 30 gram temu kunci. Konsumsi temu kunci berlebih (di atas 50 gram perhari selama seminggu berturut-turut), bisa memicu terjadinya kemandulan pada wanita.
Sumber: Majalah Senior

Manfaat Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)


Nama Tanaman Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)

Nama Lokal Panglai (Sunda), bengle (Jawa), pandhiyang (Madura).; mugle, bengle, bungle, baglai, baniai, banglai, bunglai,; Bangle, kunit bolai, kunyit bolai (Sumatera), banggele (Bali),; Bale, panini, manglai, manguiai, bangerei, wangelei, walegai,; kukuniran, kukundiren, unin makei, unin pakei, bangle, bongle;

Deskripsi Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. 
Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat. 
Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.


Untuk Penyakit Demam, Sakit kepala, Batuk, Perut nyeri, masuk angin, sembelit; Sakit kuning, Cacingan, Reumatik, Ramuan jamu, kegemukan; Mengecilkan perut setelah melahirkan


Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI: Rimpang, daun.


KEGUNAAN:

Rimpang:
- Demam, sakit kepala.
- Batuk berdahak.
- Perut nyeri, masuk angin.
- Sembelit.
- Sakit kuning.
- Cacingan.
- Rheumatism.
- Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan.
- Mengecilkan perut setelah melahirkan.
- Kegemukan.

Daun:
· Tidak napsu makan.
· Perut terasa penuh.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: 1/2-3.jari rimpang, direbus.
Pemakaian luar. Rimpang secukupnya dicuci bersih Ialu diparuti dipakai sebagai tapal atau boreh pada sakit kepala, pegal linu, mengecilkan perut sehabis melahirkan, dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:

1. Demam, masuk angin.
15 g rimpang bangle yang segar dicuci lalu diparut. Tambahkan 1/2
cangkir air panas dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata lalu
diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali sehari.

2. Perut mules:
Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi,
masing-masing 1/2 jari tangan dicuci lalu diiris tipis-tipis. Rebus
dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum.

3. Sakit kepala karena demam:
Rimpang segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan
sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai sebagai
pilis pada dahi.

4. Sakit kuning:
1/2 jari rimpang bangle dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air
masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring,
minum. Lakukan 2 kali sehari.


5. Nyeri sendi (rheumatism):
Rimpang segar secukupnya dicuci Ialu diparut, tambahkan arak
sampai menjadi adonan seperti bubur encer. Borehkan kebagian
sendi yang sakit.

6. Mengecilkan perut setelah melahirkan:
Rimpang bangle secukupnya dicuci lalu diparut, borehkan pada
perut.

7. Cacingan:
3 jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5 biji ketumbar dan 5 lembar
tangkai daun sirih dicuci lalu diiris tipis-tipis, kemudian ditumbuk
halus. Tambahkan 1/ 2 cangkir air masak, diaduk merata lalu
diperas dan disaring. Minum.

8. Radang seiaput lendir mata:
Rimpang bangle dan kunyit sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir
jinten hitam dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah
dingin disaring, minum.

9. Kegemukan / mengurangi lemak tubuh:
a. Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci
lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan
sore hari.
b. 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring, 3/4 jari
rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun kemuning, 1/4
genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-
potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai
tersisa 1/2-nya. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4
gelas.
c. Rimpang bangle dan rimpang temu hitam, masing-masing 1/2 jari
tangan, dicuci lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk
nipis dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas-
remas. Peras dan saring, minum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Source:http://myunusw.wordpress.com/2008/04/28/panglai/

Sehat dengan Temu Giring

Oleh Prof Hembing Wijayakusuma


Minggu, 13 Agustus 2006
Temu giring merupakan suatu tumbuhan tahunan. Tumbuhan temu giring memiliki ketinggian mencapai 2 meter. Temu giring tumbuh liar di hutan-hutan, terutama pada hutan jati. Herba temu giring memiliki rimpang yang tumbuh menyebar ke kiri dan kanan batang secara memanjang sehingga terlihat kurus dan bengkok ke bawah. Rimpang bagian samping umumnya memiliki rasa yang lebih pahit, dan bila dibelah akan terlihat dagingnya yang berwarna kuning dan berbau aromatis khas temu giring.
Temu giring oleh masyarakat Jawa Timur maupun Jawa Tengah telah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat untuk kecantikan yang dikenal sebagai lulur yang bermanfaat untuk menghaluskan kulit, dan banyak manfaat lainnya bagi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan.
Kandungan kimia temu giring adalah minyak atsiri, amilun, damar, lemak, tannin dan lainnya.
Sedangkan manfaat temu giring adalah untuk mengatasi perasaan tidak tenang atau cemas, jantung berdebar-debar, cacingan entah karena cacing kremi atau cacing gelang, sembelit, disentri, haid tidak teratur, rematik, menambah nafsu makan, meningkatkan stamina, berat badan anak-anak menurun, menghaluskan kulit, jerawat, luka, koreng, cacar air, batuk, dan lainnya.
Dosis pemakaian: untuk pemakaian luar dapat menggunakan temu giring secukupnya, dihaluskan lalu dibalurkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pemakaian dalam, gunakan 5-20 gram temu giring direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat.

Untuk pemakaian luar:
Luka pada kulit atau koreng. Gunakan temu giring yang telah diparut, tambahkan santan kelapa secukupnya, bubuk tawas secukupnya lalu diaduk rata dan ditempelkan pada bagian yang luka.
Menghaluskan kulit. Gunakan 50 gram temu giring, 30 gram daun kemuning, 25 gram kulit jeruk mandarin kering, 150 gram beras yang telah direndam hingga empuk, semua bahan ditumbuk halus. Ambil 1-2 sendok makan bubuk tersebut, tambahkan air secukupnya lalu balurkan pada kulit tubuh sambil digosok-gosok hingga kotoran keluar. Lakukan sebelum mandi.
Bisa juga menggunakan 10 gram temu giring yang dihaluskan, tambahkan air mawar secukupnya. Ketan hitam yang telah direndam dihaluskan, kemudian dibalurkan pada bagian kulit tubuh dengan menggosok-gosokan pada kulit hingga keluar kotoran dari kulit. Lakukan secara teratur 2-3 kali seminggu.
Untuk pemakaian dalam: Perasaan tidak tenang atau cemas. Gunakan 15 gram temu giring diiris tipis, 30 gram daun kemuning, 30 gram pacar air direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Lakukan pada pagi hari.
Jantung berdebar-debar. Gunakan 5 gram temu giring dipotong-potong, 3 siung bawang merah, 5 gram pulasari, 1 sendok teh adas, 5 butir angco yang telah dibuang bijinya. Semua bahan tersebut direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum dua kali sehari masing-masing 150 cc.
Menghaluskan kulit. Gunakan 10 gram temu giring diparut, tambahkan 50 cc air masak lalu diperas. Kemudian air perasan tersebut ditambahkan madu secukupnya, lalu aduk rata dan diminum. Lakukan secara teratur 2kali sehari.
Disentri. Gunakan 10 gram temu giring dipotong-potong, 5 gram daun delima putih muda, 5 gram adas, 1 jari pulasari ditumbuk hingga halus. Kemudian diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat.
Berat badan pada anak menurun. Gunakan 5 gram temu giring, 20 gram daun kemuning, 20 gram daun pacar kuku direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc. Kemudian disaring dan airnya diminum 3 kali sehari masing-masing 150 cc.
Cacingan. Gunakan 5 gram temu giring diparut, tambahkan 100 cc air panas dan diamkan selama kurang lebih 2 jam, kemudian disaring dan airnya diminum pagi hari sebelum makan. Atau gunakan 10 gram temu giring, 10 gram temu hitam, 10 gram lempuyang wangi, 7 gram adas direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, disaring. Lalu airnya diminum pagi hari sebelum sarapan.
Sembelit. Gunakan 10 gram temu giring, 1 jari pulasari, 5 gram adas, gula merah secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari masing-masing 150 cc. Catatan: Untuk penyakit yang serius dianjurkan tetap konsultasi ke dokter. Untuk penggunaan resep tanaman obat dilakukan sesuai anjuran 1-2 kali sehari.
[Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan trasidional dan akupunktur,
Ketua Umum Perhimpunan Pengobatan Tradisional & Akupunktur
se-Indonesia
(Hiptri)]

source : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=152152

Manfaat Temu Hitam (Temu ireng)

Jika anak bermasalah dengan nafsu makan, cobalah temu hitam sebagai solusi. Sudah lama air perasan rimpang tanaman obat ini diyakini mampu mendongkrak nafsu makan anak, sekaligus sebagai obat cacing alami.


Ibu Dewi mengeluhkan anak laki-lakinya yang sangat susah makan. Meski sudah berganti-ganti menu, tetap saja selera Echa yang masih berusia 2 tahun 6 bulan itu tak berubah. Kalaupun mau makan, harus main kejar-kejaran dulu atau dikulum saja, itu pun setengah piring tidak habis.


”Mungkin memang pembawaan anak begitu, ya…. Ada masa-masa anak susah makan,” komentarnya.

Tak mau menyerah, Dewi mencoba meminumkan suplemen cair penambah nafsu makan yang dibelinya di apotek. Hanya satu atau dua hari saja Echa doyan makan, setelah itu ia harus diberi suplemen lagi.


Sang nenek lalu menyarankan agar Echa diberikan ramuan temu ireng atau temu hitam tadi. Ternyata berhasil baik. Ramuan berupa perasan rimpang temu ireng berukuran satu jari dicampur dengan gula jawa agar tidak terlalu pahit, terbukti mampu menjadi solusi alami.

”Sesendok air temu ireng membangkitkan nafsu makan Echa 3 sampai 4 minggu. Tak hanya itu, makannya juga tidak cuma dikulum-kulum saja,” ungkap Dewi.

Membunuh cacing
Membaca cerita di atas, sebagian dari kita mungkin teringat sebuah ”ritual” pada masa kecil. Cekokan temu hitam, atau dalam bahasa Jawa disebut temu ireng, sering kali dijadikan solusi jika anak tidak mau atau susah makan. Rasanya yang pahit itulah yang ditakuti anak-anak.

Sugeng Hanafi, pengembang tanaman obat dari Kediri, menilai bahwa ramuan temu hitam sampai sekarang masih terbukti efektif untuk meningkatkan nafsu makan anak dengan sedikit memodifikasi rasa pahitnya. Pemberian gula jawa adalah salah satunya.

Bahkan, menurut dia, ada ibu yang meramunya dengan dicampur sedikit sirup agar anak lebih suka. Tentu saja ramuan ini lebih tepat untuk anak di atas usia setahun karena kemampuan anak menelan dan mengunyah sudah baik.

Temu hitam (Curcumae aeruginosae Rhizoma) merupakan tumbuhan semak. Batangnya berwarna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun. Panjang batang lebih kurang 50 cm. Tingginya dapat mencapai 2 meter.

Tanaman obat ini menghasilkan rimpang berukuran besar, rasanya pahit dan tajam. Sifatnya dingin, bercabang merata, dan merupakan umbi batang. Khasiatnya, antara lain, sebagai obat cacing (anthelmintik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak, meningkatkan nafsu makan (stomatik), dan pembersih darah setelah melahirkan atau haid.

Dari beberapa penelitian efek farmakologis terungkap adanya hubungan pengaruh perasan rimpang temu hitam pada cacing askaris (sejenis cacing parasit di pencernaan) babi in vitro dan kontraksi usus halus (jejunum) marmut.

Perasan rimpang dapat membunuh cacing askaris babi, seperti piperasin sitrat. Cairan rimpang dapat menekan amplitudo kontraksi spontan usus kelinci (F.X. S. Dirdjosudjono, Taroeno, Sudjiman, dkk., Bagian Farmakologi FKH dan Bagian Farmakologi Farmasi, FF UGM).


Berdasarkan penelitian, daya membunuh cacing (anthelmintik) rimpang temu hitam pada cacing askaris babi secara in vitro, ternyata daya anthelmintik minyak asirinya paling kuat dibandingkan dengan perasan ataupun infus temu hitam (Taroeno, Kun Sumardiyah S., dan Sugiyanto, Bagian Biologi Farmasi, FF UGM).


Mudah dikembangkan
Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan, dari pengalaman sehari-hari, temu hitam sebenarnya juga sering dijadikan campuran ramuan untuk berbagai keluhan, tak hanya untuk penambah nafsu makan dan obat cacing alami. Bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah rimpangnya.


Namun, dalam menyimpan rimpang temu hitam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya setelah dicuci bersih, rimpang dipotong-potong, kemudian dikeringkan. Cara paling baik adalah diangin-anginkan agar kandungan minyak alaminya tidak banyak yang hilang dibandingkan dengan setelah dicuci langsung disimpan ke wadah atau tempat kering.

Untuk pemakaian dalam, terutama dengan cara diminum, gunakan rimpang sebanyak 1-2 jari tangan. Sebaliknya, untuk pemakaian luar, cukup dengan mencuci rimpang segar secukupnya, kupas, dan giling sampai halus. Tambahkan minyak kelapa, aduk merata. Gunakan untuk menutup kudis, borok, dan ruam kulit.


Tanaman ini relatif mudah dikembangkan sebagai tanaman obat keluarga karena karakternya yang relatif mudah hidup atau tidak perlu perawatan khusus. Selain ditanam di pekarangan atau perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400-750 meter di atas permukaan laut.


Jadi, tak ada salahnya mengembangkan tanaman ini sebagai koleksi di pekarangan atau cukup dibudidayakan di pot. Selain tidak memerlukan perawatan yang rumit, juga memiliki manfaat luar biasa.


Meramu ”koneng hideung”
Meramu temu hitam atau dalam bahasa Sunda disebut koneng hideung ini relatif mudah. Berikut beberapa contoh kegunaan ramuannya:


Meningkatkan nafsu makan:
- Ambil temu hitam (seukuran ibu jari tangan), cuci, lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, campur dengan gula jawa atau pemanis (sirup). Setelah dingin, saring, lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari, sebelum makan.
- Ambil temu hitam (seukuran ibu jari), cuci bersih, lalu parut. Gunakan air perasannya untuk diminumkan ke anak atau sebagai ”cekokan”. Campur dengan gula jawa atau pemanis lainnya, misalnya madu, agar rasanya tidak terlalu pahit. Lebih baik berikan untuk anak di atas usia setahun, saat kemampuan menelan dan mengunyah sudah baik.


Obat cacing:
- Siapkan 25 gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang. Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, lalu minum.
- Cara lain, air perasan temu hitam seukuran ibu jari dicampur dengan madu dan sedikit air hangat.


Setelah melahirkan:
- Cuci bersih temu hitam (dua jari tangan), buang kulitnya. Tumbuk sampai halus, tambahkan setengah cangkir air panas, lalu aduk hingga merata. Setelah dingin, saring dengan kain dan minum sekaligus. Lakukan selama tiga hari setelah melahirkan.
- Ambil 25 gram temu hitam. Rebus dengan air 400 cc hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Tambahkan madu jika perlu. Minum selagi hangat.


Batuk berdahak:
- Cuci rimpang segar temu hitam (25 g), lalu potong tipis-tipis. Rebus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 20 menit. Setelah dingin, saring, lalu bagi dua sama banyak untuk diminum pada pagi dan sore hari. Bisa pula dengan menambahkan jahe.


Pereda nyeri haid:
- Ambil 25 gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa. Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Minum selagi hangat. @ 
 
Source:http://metroaktual.com/1554/aneka-khasiat-temu-hitam.html